Proses khitan dengan metode smart klamp memakan waktu sangat singkat. Mungkin tidak sampai 30menit. Terbukti nih emak yang nangisan sudah dipanggil sebelum nangis pas nungguin di musholla.
Rupanya dagu pentol gak nangis. Masih dipegangi kakinya sama dokter lutfi. Mungkin karena pengaruh obat bius. Bahkan saat diajak ketawa sama perawatnya, dia masih ketawa seperti biasa.
Kata abu dagu pentol, pas dikhitan gak nangis sama sekali. Terbukti pas kunamnya diapa-apain sama dokter lutfi malah ketawa-ketawa kayak biasanya. Dicubit pun diem aja. Itu menandakan biusnya sudah bekerja.
Dokter lutfi melihatku datang lalu menjelaskan bagaimana cara perawatan pasca khitannya. Gak konsen Banget pas dijelaskan, aoalnya dagu pentol lihat emaknya trus nangis. Seakan minta tolong... minta disayang... ini emaknya mana sih.. gitu mungkin pikirnya, akhirnya pas aku datang langsung nangis dan lihati terus.
Rupanya klamp bagian samping harus ditetesi setetes betadin setelah mandi. Ujung klampnya ditetesi baby oil lima tetes setelah habis pipis.
Sambil kucium si anak nangis itu, kudengarkan penjelasan yang ngeri-ngeri gimanaaaa gitu rasanya ikut sakit. Grenyeng-grenyeng berasa.
Klampnya gak boleh kegeser, tertekan atau mengsle. Jadi usahakan kalau gendong jangan kepencet itu kunamya.
Penyembuhan diperkirakan sekitar empat hari dan kontrol lagi hari sabtu. Efek bius mungkin akanenghilang setelah tiga jam, dan biasanya nangisnya sore atau malam. Tapi tiap anak beda jadi tetap siaga saja. Nanti diberi obat penghilang rasa sakit juga.
Setelah berterimakasih kami pun pamit. Keluar ruangan pikirku aku mau menyusui bayek dulu sambil cari ruangan sepi, sambil bapaknya ambil kotak kasur bayek dan ambil obat ke bagian farmasi.
Karena perlu tempt duduk yang empuk, oma milih nunggu di ruang tunggu dokter gigi. Tapi berhubung masih praktek dan lagi rame, gak enak juga. Karena gak ada ruangan sepi, dan cuma ada satu ruangan dokter yang mungkin lagi gak praktek, kami memutuskan menunggu di situ.
Aneka bakelan diletakkan, dan abinya ambil obat ke farmasi.
Olala.... katanya antriannya masih 25 orang. Astaghfirullah... ya sudah, kami sabar menunggu saja di ruangan sepi itu. Sengaja lampu gak dinyalakan soale malu yo, kan lagi menyusui...
Lanjut ke khitan part 3...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar