Karena sudah gak tahan lagi menerima kenyataan, emaknya ini pergi ke klinik laktasi yang disediakan rsia lombok 22 flores.
Janji dibuat ubtuk konsultasi dan dijadwalkan selasa pukul 11. Berhubung belum konfirmasi lagi akhirnya diselat pasien lain jam 12nya. Karena susternya shikat dulu akhirny diundur jam 1. Gak papa wes.
Akhirnya pas masuk rs lombok 22, konsultasi laktasi dilakukan di poli bekas ruangan gigi. Awalnya mau diletakkan di ugd, berhubung polinya sudah kosong jadi bisa diberdayakan deh.
Ruangannya lucu dengan sprei dan bantal warna pink. Meski bukan warna favorit gueh, dan anak gueeeeehhhh bukan perempuan, tapi tetep seneng ya. Unyuuuu gitu.
Konsultasi laktasi ini ditangani oleh sustwr novi yang saya ingat sempat jaga saat saya melahirkan dan membantu saya pipis pasca melahirkan. Hiiii jadi ingat momen-momen itu.
Suster novi sangat sabar dan memberikan penjelasan begitu lengkap, termasuk membawa peralatan tempurny yang begitu keren, termasuk replika payudara, bonrka bayi, maupun buku-buku laktasi.
Disarankan payudara ku yang kebanyakan produksi ini untuk diponpa sesering mungkin karena overload. Overload ini mengakibatkan payudara menegang, mengencang dan membengkak. Untuk menguranginya harus dipompa dan dikonpres air hangat dambil dipijit-pijit ke arah puting.
Katanya harus sabar memang sakit dan meleuph. Kalau melepuh fan lecet disarankan dioleskan asi ke payudara.
Masih banyak penjelasannya sih, tapi ntar lagi deh nulisnya. Iseng-iseng nimbang fi bagian administrasi, si dagu pentol ini beratnya 6,05kg. Wooo hebaaat.. Alhamdulillah...
Pokoknya aku mau pompa elektrik malish aria yang pink itu. Belikan ya mas bojo...
0 komentar:
Posting Komentar