Kamis, 19 Januari 2017

Konsultasi Laktasi Ulang di RSAB Muslimat Jombang

Jadi, dari konsultasi laktasi dengan bu rintis yang kemarin itu sudah membuahkan hasil. Tapi cuma sebentar.

Putih-putih di puting payudaraku muncul tenggelam. Jadi sehari ada sehari hilang. Berhubung rasa sakit cuma hilang sehari, dan muncul lagi lebih sakit, hamba pergilah upang ke klinik laktasi RSAB Muslimat Jombang untuk langsung konsultasi ke dr. Retno sebagai dokter spesialis anak dan konselor laktasi yang lebih pakar.

Berhubung emak guwehhh masih dalam kontaminasi adik dan ponakan yang kena cacar air, guwehhh yang lagi ngungsi ke rumah nenek di Mojokerto ini mengajak serta adik ibu alias bibi pemilik butik LIB Collection sebagai pengganti ibu.

Sampai disana, dokter retno menangani saya bersama dua asistennya. Dagu pentol ditimbang beratnya sudah 6,7kg. Alhamdulillah...

Diamatilah payudaraku yang sakit itu oleh dokter retno yang hari itu mrnggantikan dokter Effendy Reksodihardjo yang sedang absen karena sepuh dan sakit keras. Dan diamati pula bagaimana pelekatan saat menyusui.

Menurut dokter retno, pelekatanku sudah benar tinggal diperbaiki sedikit lagi tentang hadap si bayi. Lalu tentang payudara, dokter retno berpendapat bahwa payudaraku sudah bersih dan membaik. Kalaupun terasa sakit, itu adalah bagian dari tahapan penyembuhan. Obat kandistatin nistatin dilanjutkan, dan ditunggu hasilnya sambil menjaga kebersihan.

Memang karena konsumsi antibiotik akibat si emak dagu pentol radanv tenggorokan, memicu mubculnya jamur yang kebetulan menginfeksi puting payudara. Daya tahan menurun akhirnya jadi deh...

Dari pengamatan keduanya, didapat bahwa si bayi yang notabene adalah dagu pentol sangat proaktif dalam proses menyusui. Jadi permasalahannya lebih ringan.

Dokter Retno bilang, kalau masih banyak masalah ibu menyusui yang dialami orang lain. Dan permasalahan saya ini, kategori ringan, sehingga tidak perlu dicemaskan.
Batinku, iya bener buk. Tapi sakitnya itu lhooii... Hadoooo
Dan dokter retno seakan tau apa yanga ada di jepalaku dan bilang : ini belum.masuk taraf tumbuh gigi lho...

Haduh.

Konsultasi laktasi hari itu lebih banyak berisi semangat psikologis saja. Tidak teoritis dan praktis seperti dengan bu rintis. Mungkin ini disebabkan hanya sebagai lanjutan dari konsultasi sebelumnya dan permasalahan yang sudah tertangani.

Bahkan dua asisten dokter retno yang senior pun ikut menyemangati. Dalam sesi itu pun saya sempat menangis karena merindukan emak yang sedang merawat dua manusia yang aedang cacar di rumah, hingga akhirnya guwehhhh terpaksa ngungsi ke rumah nenek. Dan dokter retno plus asistennya pun menghiburku. Konsultasi psikologis nih jadinya.
Fyuuuh...

Okelah, kita lihat hasilnya dalam beberapa hari ke depan ya.

Btw dagu pentol pas ditimbang beratnya 6,7 kg. Naiknya dikit. Maafkan ibuk yang stres ya nak... Harus disyukuri. Harus disyukuri. Harus disyukuri.

Mas bojo, belikan kandistatin lagi, soaonya yang ada sudah habis, dan pasca hilang putih-putihnya masih harus pakai selama tiga hari untuk hasil tuntas optimal........

Berhubung berangkatnya gupuh kabeh tadi, hape ketinggalan jadi gak ada dokumentasinya. Adanya kandistatin aja yey...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Progestera Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template