Selasa, 31 Januari 2017

Imunisasi DPaT Si Dagu Pentol

0 komentar
Kali ini giliran si dagu pentol yang imunisasi. Imunisasi kali ini adalah DPaT, yang merupakan gabungan dari enam imunisasi sekaligus.

Karena ini imunisasi campuran dan insyaallah serumnya gak bikin demam, jadi agak mahal yey, 900ribu rupiah saja. Hix....  bisa buat beli kalungnya la perle yes...

Awalnya si dagu pentol mau diimunisasi pagi saja. Kuatir rewel pasca imunisasi. Ternyata si mulut lincip ini tidur sampe siang dan gak bangun-bangun. Mungkin dia tau ya kalau mau disuntik. Hehhehe..... dan kok yao kebetulan juga dokter retnonya tutup lebih awal dengan pasien yang sedikit. Lagi sehat semua rupanya anak indonesia jombang pagi ini.

Akhirnya diputuskan si dagu pentol imunisasi sore saja, karena kalau besok pagi, dokter retnonya libur dan ke luar kota.

Sore itu hujan lebat, deras sekali. Sukur deh bukan hujan angin. Karena cak sul g masuk, jadi minta dianter cak joko naik pick up brundul karena cak den lagi ada muatan.

Sepanjang perjalanan dari rumah ke kebon rojo tempat graha tumbuh kembang dimana dokter retno praktik, hujan makin deras dan si dagu pentolnya malah bubuk. Jadi makin gak tega yes.


Sesampainya disana, pasien yang datang cuma dua termasuk dagu pentol. Dokter retnonya belum datang dan si dagu pentol masih bubuk dengan damainya. Mbak-mbak admin ngrumpi dengan serunya.  Ditimbang berat dagu pentol, rupanya masih 7kg pas. Haduh. Kok gak naik...


Sesaat kemudian, Dokter retno datang dengan kehujanan dan langsung dimulai ptaktiknya dengan pasien  yang datang sebelum si dagu pentol.

Setelah pasien itu selesai akhirnya tibalah giliran dagu pentol untuk dieksekusi. Kasian nak... maafkan ibuk ya... apalagi dia lagi enak-enaknya bubuk trus diganggu gitu ta? Nangis....




Awalnya si dagu pentol dibaringkan dan dibangunkan dari tidur cantiknya. Diperiksa apakah ada masalah dalam kesehatannya. Tenggorokannya yang sakit kematin diperiksa. Oo oke semua saatnya persiapan imunisasi dan emaknya ini langsung kabur ke luar karena gak tega.


Sebentar gitu kedengaran si dagu pentol nangis. Keiris gitu hatiku. Trus aku masuk lagi ke ruang praktek. Si dagu pentol sudah gak nangis lagi karena disayang oma.

Setelah konsultasi sebentar, perihal ngengek bayi yang merah, lalu kami keluar dan membayar administrasibdan biaya imunisasi di resepsionis.

Saat kami membayar administrasi dan menunggu jemputan cak joko, para pasien lain mulai berdatangan. Wajarlah karena hujan mulai reda. Si dagu pentol masih di aja di gendongan oma, mungkin karena masih shock.

Sambil menanti, saya pun sempat berkonsultasi dengan mbak-mbak admin mengenai imunisasi selanjutnya. PCV dan Rotavirus yang totalnya 1,300jt. Waah seharga la perle lagi yang lebih mahal ya. Sedangkan saya dijadwalkan suntik varisela lanjutan tanggal 10. Wuih, ndredheg gitu yaaa....



Kuatkan kami yaa Allah...

Kamis, 26 Januari 2017

Bayiku Kena Radang Tenggorokan

0 komentar
Sejak hari senin si dagu pentol gak mau mimik ibuk alias emaknya ini. Wihh rasanya kayak dicampakkan gitu.

Mulutnya mangap, tapi setelah satu dua sedotan, dilepas. Dikasih mimik lagi, gitu lagi dilengkapi nangis. Nangisnya jejeritan yang maksa gitu minta dingdong... gak mau turun. Mau mimik kalau gak sadar aja alias pas bubuk.

Setelah tiga hari bersabar, suatu bentuk taat terhadap paradigma bila rewel berlanjut hubungi dokter, maka saya sudah tidak sabar lagi.

Sudah mulai krna pikiran jangan-jangan si zaki sang dagu pentol ini menderita tongue tie kayak kakak sepupunya, mumtaz dan aya sofia. Waduh.

Pas baca-baca tentang tongue tie, lho baru tau kalau ternyata ada juga jenis lip tie yang bisa mengancam kelangsungan asi ekslusif.

Akhirnya setelah telepon kakak yang ada di Tangerang yang sudah berpengalaman menangani dua anaknya yang tongue tie, saya pun cari info dokter di surabaya yang bisa menangani kasus ini. Ketemulah dokter rizal altway dan dokter dini.

Oma lilib kebetulan ada order ayam cobek 30 bungkus hari ini, jadi gak bisa ngantar. Si rouf juga berhalangan. Masa pengungsian ini memberikanku jackpot tiada tara. Sensasional gitu rasanya gak ada yang antar.

Akhirnya bapak di dagu pentol kupaksa cuti untuk mengantar anak dan istrinya yang sakit inihh.... Dan terpaksa oma luluk yang beresiko membawa virus cacar akibat ngurus mila adikku yang sedang kena cangkrangen itu, kupaksa ikut. 
Selain aku kangen oma juga seh... Bismillah.

Pagi sekali kami ; aku, bijo dan dagu pentol berangkat dari sooko mojokerto menuju ke graha tumbuh kembang jombang milik dr. Retno. Lewat depan rumah kami pun mengangkut oma yang sungguh aku kangen tiada tara.

Sedih rasanya jauh dari ibuk, dan anak sakit.
Bingung gak jelas. Kalau misalnya dr. Retno gak nemu penyebab si dagu pentol mogok mimik, dan ini lip tie, langsung mau ke surabaya sayahhh. Hari itu juga.

Si dagu pentol sudah gak mau mimik ibuk tiga hari. Setiap dikasih mimik, awalnya mau trus dilepas sambil nangis. Gitu terus. Mau mimiknya cuma pas bubuk, pas gak sadar. Akhirnya emak oma lilib, sama abi dagu pentol gantian gendong supaya kalau nangis trus capek trus bubuk. Baru deh dimimiki.

Stres gak seh.

Sesampainya di lokasi, kami dapat ururan 8. Sabar ngantri karena masih banyak pasien lain. Ditimbang beratnya 7,1kg. 1 ons nya mungkin berat popok yang lagi penuh karena datang-datang zaki pun jibrotin.

Oo ini ya namanya graha tumbuh kembang jombang. Selain praktik dokter retno, ada spa bayinya, ada pijetnya. Terapi wicara anak, konsultasi laktasi langsung dg dr. Retno dengan perjanjian juga bisa. Keren juga untuk ukuran jombang.


Bapak si dagu pentol sudah gupuh pingin pijetin si bayi disini. Tapi lupa bawa duit, jadi lari ke indomaret dulu.

Ealaaaa bayinya dipanggil pas bapaknya minggat ambil duit. Akhirnya dagu pentol masuk duluan, dan diperiksa tanpa bapaknya. Huh. Kenapa gak tadi-tadi sih ambil duitnya.

Ywes akhirnya konsul sebentar. Oo rupanya dagu pebtol tenggorokannya merah-rah. Makanya gak mau makan. Sama kayak orang dewasa aja yang lagi radang tenggorokan, mau makan dan nelan kan males soalnya sakit.

Kasian nak... Maafin ibuk ya...

Ini disebabkan si dagu pentol makan tangan. Bisa jadi karena dia terpapar kuman dari tangannya yang baru ditemukan kenikmatan ngenyotnya itu. Dokter retno bilang, wajar kalau bayi yang ada dalam fase oral kayak gini kena radang tenggorokan, karena tercemar dengan benda asing yang masuk ke dalam mulutnya.

Sayangnya dalam fase oral ini, anak jangan dilarang makan tangan. Karena kalau tidak puas dalam fase oral bisa jadi akan muncul masalah anak di kemudian hari, misalnya gangguan makan dan merokok. Fase oral memang sangat penting untuk dipenuhi karena ini kebutuhan anak. Selain itu fase ini adalah cerminan kemandirian anak dalam menemukan kenyamanan di luar kenyamanan dari ibuknya.

Hanya saja harus dipastikan tangan yang diemut itu harus bersih. Disteril setiap saat.

Saat kutanya tentang lip tie dan tongue tie, dokter retno bilang tidak ada masalah. Anatomi dagu Pentol bagus, jadi aman dari lip tie dan tongue tie.

Fyuuuh... Untunglah.

Setelah dari dokter retno langsung deh beli tisu basah ke gajah mada baby shop. Cari yang food grade supaya aman masuk mulut bayi. Food grade ibaratnya tuh kalau air itu sudah mateng, sudah direbus, jadi bisa diminum.

Awalnya maunya.. kayak punya mbak ryn dumbo @ryndumbo999 yang namnya cloud pacifier wipes. Katanya bagus. Berhubung gak ada yawes apa boleh baut. Wajarlah di Jombang yes ndeso tralala gitu. Mana mbak rini tuh belinya online lewat shopee dan dapat dari senam gamil di rs kendangsari merr... Ya jelasnya mampuslah guah. Mana ada di jombang.

Seadanya akhirnya beli yang asal food grade, jatuhlah ke merek pigeon.

Bismillah wes mugo-mugo dengan ini zaki gak kotor lagi tangannya dan gak radang tenggorokan lagi. Aamiin aamiin yaa robbal alamin.... 






Jumat, 20 Januari 2017

Bantu jualan bakso

0 komentar
Selama dalam pengungsian akibat
wabah cacar yang melanda rumah oma dan abah tercinta, si dagu pentol mulai beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk emaknya ini.

Dengan agak bingung-bingung juga emaknya, kami mengikuti ritme yang ada di rumah mbahbuk.


Seperti biasa, oma lilib yang jualan gaun dan jualan bakso sedang menjalankan bisnisnya. Bakso Kelereng yang baru saja masak lalu dikemas dalam plastik aneka ukuran dan dimasukkan ke dalam peti beku alias freezer.



Karena si dagu pentol kadang gak mau bubuk, akhirnya tak jarang diajaklah dalam mengemas bakso kelereng yang yahud ini. Tapi bukan yahudi ya, meski pake Piramid Bakso gini. Hahahhaah....

Monggo-monggo, ini dia si dagu pentol lho yang jualan baksonya, siapa mau beliiii.... Hehehhehe...

BAKSO KELERENG SIDHOE MORRO
- Frozen Meatballs Grocery -

🍛🍛🍛Pentol Necker 🍛🍛🍛

Ayo-ayo diorder bakso kelerengnya, cocok untuk konsumsi sendiri maupun dijual lagi. Bisa untuk campuran hidangan seperti 🍜nasi goreng, 🍚cap cay, mie goreng🍲 dll. Untuk persediaan di restoran, depot, dan warung juga oke!!

Bakso Kelereng😋😋😋
Sebungkus isi 100 butir Rp. 25.000,-
Ada yang versi jumbonya, per butir Rp.6.000,-
Beli makin banyak nanti dikasih harga grosir lhoo....

Asli buatan sendiri, no formalin,
Dijual per bungkus dalam keadaan beku,
Open Reseller
Cek IG : @pentolnecker

Kalau pagi siang sore, bisa beli langsung di butik LIB Collection
Jl. R.A. Basuni 19A Sooko-Mojokerto
Atau kalau malam bisa beli di :
Warung Kopi Sidhoe Morro
Jl. R.A. Basuni seberang UFO Sooko


Bisa delivery order wilayah mojokerto kota dengan pembelian minimal, ongkir menyesuaikan lokasi
CP : Lilib 08123287603 wa
08563031103 telp
Ais 085649434495

Kamis, 19 Januari 2017

Konsultasi Laktasi Ulang di RSAB Muslimat Jombang

0 komentar
Jadi, dari konsultasi laktasi dengan bu rintis yang kemarin itu sudah membuahkan hasil. Tapi cuma sebentar.

Putih-putih di puting payudaraku muncul tenggelam. Jadi sehari ada sehari hilang. Berhubung rasa sakit cuma hilang sehari, dan muncul lagi lebih sakit, hamba pergilah upang ke klinik laktasi RSAB Muslimat Jombang untuk langsung konsultasi ke dr. Retno sebagai dokter spesialis anak dan konselor laktasi yang lebih pakar.

Berhubung emak guwehhh masih dalam kontaminasi adik dan ponakan yang kena cacar air, guwehhh yang lagi ngungsi ke rumah nenek di Mojokerto ini mengajak serta adik ibu alias bibi pemilik butik LIB Collection sebagai pengganti ibu.

Sampai disana, dokter retno menangani saya bersama dua asistennya. Dagu pentol ditimbang beratnya sudah 6,7kg. Alhamdulillah...

Diamatilah payudaraku yang sakit itu oleh dokter retno yang hari itu mrnggantikan dokter Effendy Reksodihardjo yang sedang absen karena sepuh dan sakit keras. Dan diamati pula bagaimana pelekatan saat menyusui.

Menurut dokter retno, pelekatanku sudah benar tinggal diperbaiki sedikit lagi tentang hadap si bayi. Lalu tentang payudara, dokter retno berpendapat bahwa payudaraku sudah bersih dan membaik. Kalaupun terasa sakit, itu adalah bagian dari tahapan penyembuhan. Obat kandistatin nistatin dilanjutkan, dan ditunggu hasilnya sambil menjaga kebersihan.

Memang karena konsumsi antibiotik akibat si emak dagu pentol radanv tenggorokan, memicu mubculnya jamur yang kebetulan menginfeksi puting payudara. Daya tahan menurun akhirnya jadi deh...

Dari pengamatan keduanya, didapat bahwa si bayi yang notabene adalah dagu pentol sangat proaktif dalam proses menyusui. Jadi permasalahannya lebih ringan.

Dokter Retno bilang, kalau masih banyak masalah ibu menyusui yang dialami orang lain. Dan permasalahan saya ini, kategori ringan, sehingga tidak perlu dicemaskan.
Batinku, iya bener buk. Tapi sakitnya itu lhooii... Hadoooo
Dan dokter retno seakan tau apa yanga ada di jepalaku dan bilang : ini belum.masuk taraf tumbuh gigi lho...

Haduh.

Konsultasi laktasi hari itu lebih banyak berisi semangat psikologis saja. Tidak teoritis dan praktis seperti dengan bu rintis. Mungkin ini disebabkan hanya sebagai lanjutan dari konsultasi sebelumnya dan permasalahan yang sudah tertangani.

Bahkan dua asisten dokter retno yang senior pun ikut menyemangati. Dalam sesi itu pun saya sempat menangis karena merindukan emak yang sedang merawat dua manusia yang aedang cacar di rumah, hingga akhirnya guwehhhh terpaksa ngungsi ke rumah nenek. Dan dokter retno plus asistennya pun menghiburku. Konsultasi psikologis nih jadinya.
Fyuuuh...

Okelah, kita lihat hasilnya dalam beberapa hari ke depan ya.

Btw dagu pentol pas ditimbang beratnya 6,7 kg. Naiknya dikit. Maafkan ibuk yang stres ya nak... Harus disyukuri. Harus disyukuri. Harus disyukuri.

Mas bojo, belikan kandistatin lagi, soaonya yang ada sudah habis, dan pasca hilang putih-putihnya masih harus pakai selama tiga hari untuk hasil tuntas optimal........

Berhubung berangkatnya gupuh kabeh tadi, hape ketinggalan jadi gak ada dokumentasinya. Adanya kandistatin aja yey...

Rabu, 11 Januari 2017

Ke Klinik Laktasi di RSAB Muslimat Jombang

1 komentar
Nah, dari informasi asisten dr.retno yang terlibat dalam upaya suntik emak si dagu pentop ini semalem, akhirnya kutemukanlah klinik laktasi di Jombang. Secara ya jombang dapat oenghargaan kabupaten asi kok gak ada klinik laktasi itu gak oke banget rasanyah...

Karena  konsultasi laktasi di lombok 22 belum.membuahkan hasil, dan saya baru nemu kalau di jombang ada klinik laktasi yang disediakan rsab muslimat, maka langsung cus deh berangkat.

Namanya usaha ya, segala cara dilakukan yang penting halal. Bisa jadi obat itu datang dari arah yang tak diduga-duga.

Bukan berarti klinik laktasi lombok 22 gak membuahkan hasil, tapi namanya sembuh dari penyakit memang harus ada upaya lebih.

Di muslimat jombang ini klinik laktasi dikelola oleh tujuh orang dalam satu tim yang bersinergi dengan para dokter. Meski kota kecil, tapi ada upaya ke arah melek asi ini sudah sangat bagus. Jangan bandingkan dengan kota besar ya, tapi sudah sukur deh ada beginian di kota yang hanya sekelas jombang.


Kali ini dalam konsultasi di klinik laktasi rsab muslimat jombang ini saya dipertemukan dengan bidan bu rintis. Bu rintis ini masih sangat muda dan cantik sekali, saya gak brani nanya umurnya soalnya cantikan orangnya daripada saya, jadi biasanya makin down kalau tau umurnya. Hyhahahah... Serius.

Kami bertemu di ruang yang sama dengan praktik dr.retno semalam. Disitu saya ibu dan dagu pentol turut serta. Saya ungkapkan keluh kesah saya selama kesulitan menyusui dengan payudara kanan ini selama dua bulan lebih.

Meski berat si dagu pentol sudah nambah tapi gak lepas dari perihnya payudara emaknya ini.

Setelah lamaaaaa dikonsultasikan dan dilihat-lihat payudara saya, dinyatakan oleh ibu bidan rintis ini bahwa payudara saya berjamur. Terlihat dari adanya sariawan payudara yang saya derita dan pecah-pecah di bagiian areola yang dekat dengan puting. Selain itu juga rasa terbakar setelah menyusui pada puting, dan sakit tak tertahankan selama menyusui.

Jadi resiko mulut bayi tertular jamur sariawan payudara ibu makin besar dan dari mulut bayi hisa menularkan ke payudara satunya yang masih sehat.
Nantinya kalau bayi sudah tertular, maka mulutnya pun akan putih-putih dan sakit, malas menyusu dan bahkan bisa mogok mimik. Sama lah dengan kita yang nalas makan kalau lagi sariawan.

Penggunaan payudara yang sakit mungkin harus dikurangi, namun harus tetsp dipompa supaya produksinya tidak berkurang.


Saya pun diberi resep obat untuk sariawan payudaranya berupa obat yang namanya kandidastin nistatin. Ini obat khusus buat jamur payudara.

Obatnya manis seperti rasa pisang yang dioleskan ke puting dan areola ibu. Kalau misalnya termakan bayi tidak masalah karena aman. Unyuk.mencegah bayinya tertular, bayi pun diberi obat ini dengan dioleskan ke lidahnya dengan dosis 0,3 pipet, tiga kali sehari siap action.



Yang menarik perhatian saya adalah ibu rintis ini punya peralatan yang sama dengan bu novi di klinik laktasi lombok 22. Rupanya ada sekolah laktasi yang diampu oleh sentra laktasi Indonesia, sehingga setiap yang ikut sekolahnya itu mendapat peralatan untuk penjelasan apapun mengenai laktasi yang bisa digunakan saat konsultasi dengan para ibu yang bermasalah seperti saya ini.



Selesai berkonsultasi laktasi harapan tinggi ada di benak saya. Tiga-empat hari dilihat perkembangannya, nanti kontrol lagi kalau masih bermasalah. Semoga tidak bermasalah lagi, semoga sudah membaik. Aamiin aamiin ya robbal alamin..

Selasa, 10 Januari 2017

Suntik Imunisasi Vaksin Varisela Untuk Dewasa

0 komentar
Princess Dija kena cacar air. Otomatis gueehhh yang belum pernah kena cacar ketakutan dong.. apalagi si dagu pentol belum setahun, jadi belum bisa divaksin.

Berhubung guweh super ketakutan ya, akhirnya langsung menghubungi rsab muslimat jombang. Kalia aja ada vaksin varisela yang buat cacar air untuk dewasa.

Pas nelpon customer servicenya, katanya ada vaksin ini dengan dilayani dr.retno, dokter yang nyuntik si dagu pentol kmrn. Berhubung jadwalnya malem jadi petangnya guweh langsung cus deh ke rsab muslimat jombang.

Karena masih ditanyakan asistennya ini vaksin bisa unyuk dewasa kagak, guweh yang penasaran nanyain ada gaknya konsultasi laktasi di rsab muslimat ini, secara ya jombang baru saja dapat penghargaan kabupaten pendukung asi.

Dan ternyata ada!!!
Mengagetkan sekali. Langsung aja saya daftar deh untuk esok harinya.

Nah dokter retnonya baru aja datang trus sempat saya sapa untuk ditanyai tentang vaksin varisela ini. Doktwr retno janji nanyai ke pabrik vaksinnya boleh gak ini vaksin dipake sampa orang dewasa. Seorang pasien lewat gilirannya dan bu dokter retno bilang bisa, tapi dengan dosis dua kali suntik yang diberikan bulan ini dan bulan depan. Jreeeeeeeeng....

Langsung tanganku dan badan grenyeng-grenyeng seketika. Mengingat di usia ini saya masih ketakutan dengan yang namanya suntik. Guweh yang grenyeng-grenyeng ini mendekato mbaknya ngapain mbak kok nanya-nanya berat badan segala. Ya buat estimasi obat dan ukuran jarum. Hiiiyapppaaaaaa????!!!?? Trus aku bilang mbak aku mau yg paling kecil aja ya. Please.... Mbaknya senyum dan bilang oke. Aku tau klo itu senyum jujur.

Trus masuklah saya ke ruang praktik dr. Retno, untuk disuntik. Berhubung guwehhh perlu dukungan moril, ibuk dan si dagu pentol jg masuk. Si dagu pentol lihatin emaknya yang belum-belum sdh mewek ketakutan.

Sempat kisruh sebentar karena aku takut disuntik dan pake acara lari-lari segala akhirnya saya memeluk mbak perawatnya dan disuntik dr.retno... Ajaibnya, itu adalah suntikan yg gak kerasa sama sekali!!!!! Hebaaat.... Apa karena jarum yang dipake itu jarum bayi ya?

Cm saya masih shock jadi diem aja gitu.

Setelah itu saya dan rombongan keluar ruangan. Ibuk dan si dagu pentol menunggu di mobil sembari saya bayar vaksinnya.

"600ribu mbak.," Kata mbaknya.
Hah??? 600ribu???? Kirain 200ribu aja gitu. Mewek lagi.

Baru tau ternyata vaksin harganya bervariasi ya, setelah si mbak asisten kuminta untuk nulis harga vaksin di timeline imunisasi. Mahal2 juga. Demi kekebalan terhadap penyakit. Heran deh orang-orang yang terjangkit penyakit gak mau vaksisnin anaknya cm karena itu buatan kafir dan dengan menyamakan jaman dulu orang gak divaksin gak papa.



Padahal banyak yang gak ketulis dan gak kecerita orang itu matinya kenapa, bisa jadi ada penyakit yang jaman dulu blm ketemu vaksinnya dan jaman sekarang baru keyemu vaksinnya akhirnya sekarang banyak yang selamat.

Mungkin mereka malas bayar. Dan idealisme kafirnya menjadi-jadi. Ya udah gak usah naik.mobil, gak usah naik kereta apa, gak usah main fesbuk ya.

Kembali ke leptop.
Ini harus siap mental untuk konsultasi laktasi besok. Fyuhhh....

Selasa, 03 Januari 2017

Aqiqah Si Dagu Pentol di Panti Asuhan Ad-Durunnafis

0 komentar

 Agak terlambat memang. Dengan berat sudah 6,3kg, si dagu pentol diaqiqahkan salah satu kambingnya di panti asuhan depan rumah.

Ad durunnafis nama pantinya, yang juga punya umroh travel persada yang mendatangkan zaskia sungkar dan irwansyah.


Kebetulan ada pengajian ibu-ibu, jadi sekalian dihidangkan. Semoga barokah, manfaat. Aamin.

Kambing satunya menyusul yey.. masih belum sepakat naruh dimana. Huhuhuhu....




 

Progestera Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template