Jadi menurut saran suster novi sebagai konsultan laktasi, saya dianjurkan untuk memompa payudara supaya mengurangi kencengnya.
Nah berhubung dari dulu mupeng beli pompa elektrik dual pump, inilah kesempatan sayaaa. Hyahahahahhaha........ Meskipun sebenarnya saya juga gak kepingin kena semi mastitis ini. Sakiiiit....
Akhirnya si mas bojo terpaksa deh beliin, hehehhe... Soalnya kalau pakai yang di rumah, manual single pump, ya kithing tanganku.
Pilihan sayahhhh jayuh ke malish aria yg warnanya pink ituuu.... Meski anakku laki-laki, dan saya juga bukan pecinta pink, tapi seneng aja gitu pompanya lucu.
Dari berbagai review yang guwehhh baca di internet, pompa ini nyaman sekali dipakai untuk mobilitas tinggi, karena bentukny kecil sekali kayak hape. Lalu suaranya lembut, gak berisik, mirip sama getar hape.
Meski guwehhh adalah fulltime new mom dan pengangguran tingkat tinggi, tapi tetep pengenlah yang bisa dibawa kemana-mana. Praktis dan gak ribet jaya. Tapi alasan utama ya karena warnanya pink seh. Huhuhu...
Sebenarnya sudah browsing dari dulu, untuk nyari toko penyedia malish aria ini di surabaya. Biasalah impian kosong, tapi terwujud juga ternyata.... heheheh.... meski dengan cara pahit.... Ada toko namanya star toys rent di instagram yang menjual dan juga menyewakan pompa.
Nah harganya sih Rp.1.530.000 setara cincin emasku atau beli tv led yang paling kecil dan bisa hdmi. Sebenarnya ada yang lebih murah, Rp.1.300.000, tapi lisensi malaysia, jadi kalau ada apa-apa gak tanggung jawab itu yang jual soalnya gak diterima service center Indonesia. Nah toko star toys rent ini rupanya toko yang mendapat pengakuan resmi dari malish indonesia untuk area surabaya, alias distributor resmi gitu loh...
Berhubung butuh cepat karena udah kesakitan karena puting mlethek, saya segera mengontaknya. Bilangnya sih surabaya ongkir gratis dan diantar ke rumah.
Tanpa ba-bi-bu, langsung deh kukontak itu orangnya. Agak telat sih ngontaknya jam 7 malem gitu. Eh tapi orangnya bersedia loh kirim ke rumah.
Sementara mertua yang hebring mampir ke rumah nengok cucu, guweh menunggu star toys rent kirim malish aria impian. Xixiixi....
Tak lama, Datanglah bapak-bapak tionghoa bertubuh tambun dengan kaos putih dengan membawa kresek puyih berisi malish aria dual pump impian. Horeeee...
Setelah melakukan pembayaran di tempat, dan serah terima kartu garansi, saya pun dijelaskan cara pemakaiannya maupun kelemahan malish aria ini.
Waduh baru tau ya ternyata malish aria ada kelemahannya segala... *Nangis* kirain tanpa kelemahan, soalnya bagus sih.... Pink lagi.
Pertama, selangnya itu jangan sampai dicuci, atau pokoknya jangan kena air. Pun kalau terpaksa dicuci, pastikan airnya sudah kering bila akan memakainya. Kenapa, karena kalau ada airnya, nanti airnya kesedot masuk ke mesin. Trus mesinnya rusak. Hore.
Kedua, mungkin harus hati-hati saat melepas selang, karena karetnya bisa lepas juga. Karetnya sih ada dua, kalau lepas satu masih bisa. Nah kalau sudah lepas semua, akhirnya gak bisa dipakek. Hore.
Meskipun star toys rent juga jual sparepartnya semua, tapi ya kalau bisa jangan sampai rusaklah. Tapi kalau kelemahannya itu, insyaallah amanlah kalau pemakaiannya hati-hati.
Sebagai info, Malish aria ini akan berhenti sendiri setelah 30 menit pemakaian. Kenapa gitu, soalnya ada merek lain, lupa namanya, gak berhenti sendiri. Akhirnya pas mompa, si ibu menyusuinya ketiduran. Akhirnya kebakar itu mesinnya. Hiiii...
Pemakaian awal, malish aria ini sedikit melakukan pemanasan, setelah semenit-dua menit, baru melakukan penyedotan yang sesungguhnya. Penyedotannya bisa diatur sampai level 9. Kalau saya sih level 4 sama lima udah cukup ya. Soalnya sakit. Hix....
Trus kalau habis pakai, jangan ditinggal dhag. Setidaknya bilas atau direndam, ini disebabkan walau bagaimanapun, asi adalah darah. Jadi bersihkan dululah.
Malish aria ini bisa digunakan lewat listrik dengan colokan ponsel, dan powerbank. Nah sayangnya colokan yang disediakan ini pakai cucuk tiga, jadi harus dikonversi ke cucuk dua. Biasanya bapak star toys rent inj akan memberi bonus konversi colokannya, tapi lupa gak mbawak..... Yah... Beliau pun minta maaf sebesar-besarnya.
Trus dapat cooler bag juga. Bilangnya cooler bagnya lagi habis, jadi sayahh dikasih display. Gak papa wes pak, asal fungsinya normal semua.
Wah seru ya malish aria ini. Sementara ini saya senang sekali atas performanya. Dan penampilannya. Xixixi... Sampai bikin princess dija hebring dan iri. Kok gak milih yang ijo, gitu katanya. Dianya iri kok aku milih yang pink. Heheheheh,....
Rabu, 28 Desember 2016
Selasa, 27 Desember 2016
Ke Klinik Laktasi RSIA Lombok 22 Flores
Si dagu pentol ini sudah hampir dua bulan. Tapi emaknya ini masih kesulitan dalam menyusui. Meski beratnya sudah naik signifikan, namun perjuangan emaknya tidak kudah karena selalu kesakitan tiap menyusui...
Karena sudah gak tahan lagi menerima kenyataan, emaknya ini pergi ke klinik laktasi yang disediakan rsia lombok 22 flores.
Janji dibuat ubtuk konsultasi dan dijadwalkan selasa pukul 11. Berhubung belum konfirmasi lagi akhirnya diselat pasien lain jam 12nya. Karena susternya shikat dulu akhirny diundur jam 1. Gak papa wes.
Akhirnya pas masuk rs lombok 22, konsultasi laktasi dilakukan di poli bekas ruangan gigi. Awalnya mau diletakkan di ugd, berhubung polinya sudah kosong jadi bisa diberdayakan deh.
Ruangannya lucu dengan sprei dan bantal warna pink. Meski bukan warna favorit gueh, dan anak gueeeeehhhh bukan perempuan, tapi tetep seneng ya. Unyuuuu gitu.
Konsultasi laktasi ini ditangani oleh sustwr novi yang saya ingat sempat jaga saat saya melahirkan dan membantu saya pipis pasca melahirkan. Hiiii jadi ingat momen-momen itu.
Suster novi sangat sabar dan memberikan penjelasan begitu lengkap, termasuk membawa peralatan tempurny yang begitu keren, termasuk replika payudara, bonrka bayi, maupun buku-buku laktasi.
Disarankan payudara ku yang kebanyakan produksi ini untuk diponpa sesering mungkin karena overload. Overload ini mengakibatkan payudara menegang, mengencang dan membengkak. Untuk menguranginya harus dipompa dan dikonpres air hangat dambil dipijit-pijit ke arah puting.
Katanya harus sabar memang sakit dan meleuph. Kalau melepuh fan lecet disarankan dioleskan asi ke payudara.
Masih banyak penjelasannya sih, tapi ntar lagi deh nulisnya. Iseng-iseng nimbang fi bagian administrasi, si dagu pentol ini beratnya 6,05kg. Wooo hebaaat.. Alhamdulillah...
Pokoknya aku mau pompa elektrik malish aria yang pink itu. Belikan ya mas bojo...
Selasa, 20 Desember 2016
Imunisasi BCG
Si dagu pentol saatnya imunisasi bcg yang memang diberikan sebelum usianya dua bulan. Berhubung dr.effendy lagi sakit, akhirnya imunisasi ke dokter retno yang praktik di rs muslimat, tempat dimana anak harum ini dulunya direncanakan akan lahir...
Sdh terlambat jadwalnya dari dr effendy, jadi akhirnya ikut dr retno saja di jadwal praktik malam.
Sempat dag dig dug ya beratnta si mulut lincip ini berapa. Fyuuuh Alhamdulillah sdg 5,510 kg. Nah si anak mohawk ini pas ditimbang malah tidur. Kata oma, gimana kalau tidur disini aja ditinggal gitu ya. Xixixii....
Sengaja pakai baju seksi jaga-jaga kalau disuntik pahanya.
Pas masuk ruang dokternya jelasnya saya langsung grenyeng-grenyeng, soalnya si emaknya ini takut suntik. Keluar dulu deh trus denger suara bay nangis rasanya keiris gitu atiku...
Kasian nak.. gak tega rasanya. Nangisnya gak berhenti gitu.
Nanti suntik DPaT kalau sudah dua bulan ya.. *nangis*
Tumpengan Si Dagu Pentol
Jadi, si anak hanzolah ini belum aqiqah dan belum pula diselamati di antara pegawainya bapakku di toko. Aqiqah masih dalam perdebatan menggunakan vendor aqiqah mana dan di panti asuhan mana.
Setelah sempat tertunda seminggu, akhirnya acara selamatan diselenggarakan kecil-kecilan dengan menggelar tumpeng.
Seperti biasa, kami memilih tumpeng karena praktisnya dan megahnya. Ini bukan aqiqah, sehingga bukan kambing yang disajikan, tapi ayam.
Si dagu pentolnya yang diselamati malah bubuk saat acara digendong oma. Aba yang salah-salah terus menyebut zaki sebagai ajis (xixixixi...) memimpin doa di hadapan tumpeng yang dikelilingi oleh pegawai toko. Ah... serunyaa... hehhehe
Setelah berdoa, tumpeng langsung diserbu dan menjadi santapan bersama. Tumpeng yang pesan di depot giri jaya langganan ibuk itu pun ditemani oleh sebotol teh pucuk untuk tombo keseretennya. Xixixixi....
Alhamdulillah, semoga dengan selamatan kecil-kecilan ini, si kecil hanzolah dan semuanya yang hadir mendapat berkah amin-amin yaa robbal alamin.....
Setelah sempat tertunda seminggu, akhirnya acara selamatan diselenggarakan kecil-kecilan dengan menggelar tumpeng.
Seperti biasa, kami memilih tumpeng karena praktisnya dan megahnya. Ini bukan aqiqah, sehingga bukan kambing yang disajikan, tapi ayam.
Si dagu pentolnya yang diselamati malah bubuk saat acara digendong oma. Aba yang salah-salah terus menyebut zaki sebagai ajis (xixixixi...) memimpin doa di hadapan tumpeng yang dikelilingi oleh pegawai toko. Ah... serunyaa... hehhehe
Setelah berdoa, tumpeng langsung diserbu dan menjadi santapan bersama. Tumpeng yang pesan di depot giri jaya langganan ibuk itu pun ditemani oleh sebotol teh pucuk untuk tombo keseretennya. Xixixixi....
Alhamdulillah, semoga dengan selamatan kecil-kecilan ini, si kecil hanzolah dan semuanya yang hadir mendapat berkah amin-amin yaa robbal alamin.....
Selasa, 13 Desember 2016
Selapan Si Dagu Pentol
Dalam sebuah pertengkaran rumah tangga kami yang dibumbui hormon kehamilan tiba-tiba musuhi semua orang, disepakati jalau aqiqah diselenggarakan di panti asuhan saja. Lebih manfaat, lebih barokah. Daripada dikasih ke tetangga yang kebanyakan cincong.
Dalam hatiku aman wes, setelah ditilap kemarin di acara empat bulanan kehamilan yang diselenggarakan tanpa seizin yang hamil ini. Susah payah hamil, eeee kurang ajar banget bojo lancang ngadakan tanpa izin gue.
Ternyata mertua masih ngeyel ngadakan acara lagi, saking kepinginnya bikin acara. Bisa jadi karena faktor tetangga yang kebanyakan cincong dan nanya-nanya, nagih-nagih kapan ngadakan acara. Berhubung aqiqah ditaruh di panti, mereka adakan acara gak penting : selapan.
Allahuakbar.
Saya merasa dijebak.
Akhirnya karena undangan disebar mau gak mau gueh dan si dagu pentol boyongan ke Surabaya hanya untuk ngikutin acara ini.
Yaa Allah. Cuapek ya perjalanan malam-malam. Mana dagu pentol jadwal nangis malamnya gak berhenti-berhenti.
Sampe di rumah Surabaya, mertua gak berhenti gendong dagu pentol, sampai bisa dihitung deh berapa menit dagu pentol mancek kasur karena saking seringnya digendong.
Nangis mbatin aku, bikin aturan-aturan sendiri, dilanggar-dilanggar sendiri.
Malam itu dagu Pentol nangis sepanjang malam, dan mertua bantu gendong DENGAN CARANYA. Digoyang-goyang keras. Allahuakbar, untuk anak segitu harusnya belum boleh.
Nangis Mbatin.
Di rumah mertua, Dagu Pentol gak boleh nangis. Karena malu kedengaran tetangga. Kemepetan rumah.
Esoknya malam acara. Sekitar dua puluh orang ibu-ibu tetangga rempong datang. Ngajinya belepotan, sambil dibaan pula. Biasalah kurang santri, jadi ngajinya sebisanya gitu. Mana mau makan pake doa makan bersama-sama segala kayak anak tk.
Gak lupa ngundang keluargaku. Saking takutnya aku sendirian disana. Ada mbak evi, mas agung dan mbak anis bojonya. Oma safir, abah mak, serta anak-anaknya. Trus ada mbahbuk dan oma lilib juga. Oma luk dan oma Yuyik juga datang. Termasuk abah shrek.
Tari, rudi dan bio datang. Ayu gak datang karena ada rapat. Seperti biasa, Nazi ingkar janji setelah kebanyakan php. Sudah kuduga.
Malam itu oma luluk pulang, kuputuskan pulang seketika. Sebelum si mulut lincip nangis semalaman lagi.
Dalam hatiku aman wes, setelah ditilap kemarin di acara empat bulanan kehamilan yang diselenggarakan tanpa seizin yang hamil ini. Susah payah hamil, eeee kurang ajar banget bojo lancang ngadakan tanpa izin gue.
Ternyata mertua masih ngeyel ngadakan acara lagi, saking kepinginnya bikin acara. Bisa jadi karena faktor tetangga yang kebanyakan cincong dan nanya-nanya, nagih-nagih kapan ngadakan acara. Berhubung aqiqah ditaruh di panti, mereka adakan acara gak penting : selapan.
Allahuakbar.
Saya merasa dijebak.
Akhirnya karena undangan disebar mau gak mau gueh dan si dagu pentol boyongan ke Surabaya hanya untuk ngikutin acara ini.
Yaa Allah. Cuapek ya perjalanan malam-malam. Mana dagu pentol jadwal nangis malamnya gak berhenti-berhenti.
Sampe di rumah Surabaya, mertua gak berhenti gendong dagu pentol, sampai bisa dihitung deh berapa menit dagu pentol mancek kasur karena saking seringnya digendong.
Nangis mbatin aku, bikin aturan-aturan sendiri, dilanggar-dilanggar sendiri.
Malam itu dagu Pentol nangis sepanjang malam, dan mertua bantu gendong DENGAN CARANYA. Digoyang-goyang keras. Allahuakbar, untuk anak segitu harusnya belum boleh.
Nangis Mbatin.
Di rumah mertua, Dagu Pentol gak boleh nangis. Karena malu kedengaran tetangga. Kemepetan rumah.
Esoknya malam acara. Sekitar dua puluh orang ibu-ibu tetangga rempong datang. Ngajinya belepotan, sambil dibaan pula. Biasalah kurang santri, jadi ngajinya sebisanya gitu. Mana mau makan pake doa makan bersama-sama segala kayak anak tk.
Gak lupa ngundang keluargaku. Saking takutnya aku sendirian disana. Ada mbak evi, mas agung dan mbak anis bojonya. Oma safir, abah mak, serta anak-anaknya. Trus ada mbahbuk dan oma lilib juga. Oma luk dan oma Yuyik juga datang. Termasuk abah shrek.
Tari, rudi dan bio datang. Ayu gak datang karena ada rapat. Seperti biasa, Nazi ingkar janji setelah kebanyakan php. Sudah kuduga.
Malam itu oma luluk pulang, kuputuskan pulang seketika. Sebelum si mulut lincip nangis semalaman lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)